Jakarta – pelitagemilang.com – Sebuah kolaborasi apik antara rumah produksi ternama Maxima Pictures dan Sinergi Pictures, bekerja sama dengan VLP Indonesia dan Ben Film, siap mengguncang layar lebar Indonesia dengan film horor terbaru berjudul “Godaan Setan yang Terkutuk”. Film yang berada di bawah arahan sutradara visioner Fahmy J. Saad dan diproduseri oleh duo produser berpengalaman, Yoen K dan Phillip Lesmana, ini menjanjikan sebuah pengalaman sinematik yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga sarat akan makna dan refleksi tentang fondasi keluarga serta kekuatan spiritual.
Jajaran bintang ternama seperti Donny Alamsyah, yang dikenal dengan kemampuan aktingnya yang kuat, beradu peran dengan Poppy Sovia, aktris yang selalu berhasil menghidupkan karakter dengan sentuhan emosional yang mendalam. Selain itu, film ini juga diperkuat oleh kehadiran talenta-talenta muda berbakat seperti Azela Putri, Aline Fauziah, Claresta Taufan, Jefan Nathanio, serta sentuhan komedi dari Aden Bajaj, yang menambah dimensi unik dalam narasi yang mencekam ini.
“Godaan Setan yang Terkutuk” dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 15 Mei 2025. Lebih dari sekadar menyajikan adegan-adegan teror yang menghentak, film ini merangkai sebuah cerita mendalam tentang bagaimana godaan iblis dapat merasuki dan menguji keutuhan iman serta keharmonisan sebuah keluarga. Film ini diharapkan dapat membuka ruang bagi penonton untuk merenungkan peran penting nilai-nilai spiritual dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Inti dari premis film ini telah diperkenalkan melalui trailer resmi berdurasi 1 menit 40 detik yang dirilis melalui kanal YouTube Sinergi Pictures. Cuplikan tersebut menampilkan sosok Ustadz Ruqyah bernama Ahmad, yang diperankan oleh Donny Alamsyah, tengah menyampaikan sebuah ceramah yang menggugah tentang strategi iblis dalam melancarkan serangannya terhadap keluarga. Ustadz Ahmad menekankan bahwa iblis seringkali memanfaatkan titik paling rentan dalam sebuah keluarga, yaitu sosok seorang ibu. Godaan tersebut dimulai dengan upaya melemahkan kondisi batin dan spiritual seorang ibu, melalui ujian rasa lelah yang menumpuk dan secara perlahan menghilangkan rasa syukur dalam dirinya.
Pesan krusial ini semakin dipertegas melalui materi promosi film, salah satunya adalah poster resmi yang menampilkan sebuah kalimat yang tajam dan provokatif: “Jika kau ingin merusak sebuah keluarga, rusaklah dulu ibunya.” Kalimat ini menjadi representasi kuat tentang bagaimana kehancuran sebuah keluarga tidak selalu berawal dari konflik yang tampak, melainkan bisa bermula dari godaan halus dan tak terlihat yang menyasar titik terlemah dalam struktur keluarga.
Kisah dalam film ini akan mengikuti perjalanan Ustadz Ahmad dan keluarganya dalam menghadapi berbagai manifestasi godaan setan tersebut. Profesi Ustadz Ahmad sebagai seorang yang sehari-harinya membantu orang lain melalui praktik ruqyah justru menjadi ujian tersendiri bagi keluarganya. Film ini akan mengeksplorasi sejauh mana kekuatan ikatan keluarga dan keimanan mereka mampu bertahan dalam menghadapi ancaman spiritual yang nyata.
Donny Alamsyah, dalam keterangannya, mengungkapkan daya tarik utama proyek ini baginya terletak pada kedekatan ceritanya dengan realitas kehidupan sehari-hari. “Saya tertarik karena film ini memberikan kesempatan yang menarik untuk mengeksplorasi peran seorang kepala keluarga yang memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi keluarganya, tidak hanya dari ancaman fisik, tetapi juga dari godaan spiritual. Ini adalah sebuah tantangan yang sangat menarik dan berbeda bagi saya sebagai seorang aktor,” ujarnya antusias.
Sementara itu, Poppy Sovia, yang memerankan karakter istri Ustadz Ahmad, menambahkan bahwa cerita dalam film ini adalah sebuah representasi dari realita yang mungkin dialami oleh banyak keluarga, terutama para ibu. “Saya merasa sangat terhubung dengan karakter istri Ustadz Ahmad. Film ini secara jujur mengangkat dinamika keluarga yang sangat mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Sebagai seorang ibu, ketika pertama kali membaca skenarionya, saya langsung merasakan bahwa ini bukanlah sekadar film horor biasa. Lebih dari itu, film ini menyampaikan banyak pesan moral yang mendalam dan relevan dengan kehidupan kita,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Dari sudut pandang seorang produser, Phillip Lesmana menegaskan bahwa “Godaan Setan yang Terkutuk” memiliki ambisi untuk memberikan pengalaman horor yang lebih bermakna bagi penonton Indonesia. “Kami memiliki visi untuk menyajikan horor yang tidak hanya mengandalkan jumpscare semata, tetapi juga horor yang mampu mengganggu pikiran dan perasaan penonton jauh setelah mereka keluar dari bioskop. Ini adalah cerita tentang ujian spiritual yang nyata, tentang bagaimana godaan dapat menyusup dalam kehidupan sehari-hari, dan tentang perjuangan sebuah keluarga untuk menjaga keharmonisan dan keimanan mereka,” jelasnya.
Dengan narasi yang kuat, jajaran pemain yang bertalenta, dan pendekatan spiritual yang relevan dengan konteks kehidupan masyarakat, “Godaan Setan yang Terkutuk” diharapkan dapat memberikan warna baru dan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan genre horor di Indonesia. Jangan lewatkan penayangannya di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 15 Mei 2025. Untuk mendapatkan informasi terbaru dan eksklusif mengenai film ini, ikuti akun Instagram resmi @official_godaansetan.
( Reporter Eko Wisanto )